Terakhir, iya kamu adalah orang terakhir yang menemani dan menghangatkan raga serta jiwa ini.
Tak akan ada orang yang mampu melakukan hal itu sebaik yang kamu lakukan, aku menyesal. Menyesal membuat hal bodoh yang hanya di lakukan karena aku emosi dan penuh dengan rasa sedih yang bercamuk didalam jiwa ini.
Kenangan itu tak akan pernah terulang kembali, sisa tawa itu masih kerap terdengar dan terbayang diotakku.
Sosokmu masih sering membayangiku, walaupun tidak seperti dahulu.
Kamu. Iya kamu, kita tidak bisa bersatu seperti dahulu. Kita hanya dua orang yang masih terikat dengan kenangan dan kita tidak bisa meraih kenangan dan impian itu lagi untuk menjadi kenyataan.
Masih teringat di otakku semua kata-kata yang keluar dari mulutmu, masih terasa sosokmu hadir menemaniku disetiap aku memikirkanmu.
Waktu terus berjalan tanpa terasa perlahan semuanya menghilang tenggelam bersama kenangan.
Dan sosokmu tak akan pernah tergantikan.
Rasanya aku ingin kembali mengulang cerita kita. Tapi aku tersadar semua tak akan pernah kembali seperti dulu, semisalkan itu terjadi tak akan seindah dulu.
Hanya kenangan yang menyatukan kita, kita tak bersama tapi kenangan membuat kita bersama. Kita tak bersatu tapi kenangan membuat kita bersatu. Kita adalah kenangan.
Kamu sadar? Mungkin tidak, atau sama sekali tak peduli bahwa aku masih menunggu sosokmu hadir kembali masuk ke dalam hidupku dan melengkapi puzzle hidupku agar sempurna seperti dulu lagi.
Aku tau ini mustahil bagiku dan sangat tidak diinginkan olehmu, tapi pernahkah kau merasa kesepian dan kangen akan semua hal manis dan pahit yang pernah kita rasakan bersama?
Ketika aku melihat ruang keluarga rumahku, aku merasa sosokmu hidup bersama kenangan yang ada didalamnya.
Ketika aku melihat kaca di kamarku aku merasa kau berdiri disampingku seperti dulu.
Ketika aku menyentuh dan melihat barang yang pernah kamu berikan aku merasakan kamu semakin dekat dan terus ada untukku.
Semakin aku memaksa diriku semakin aku ingin kembali.
Kamu mungkin mendapatkan penggantinya, tapi aku? Aku disini menunggu sosokmu datang.
Walaupun berusaha tergantikan tapi aku ragu. Ragu karena tak akan ada yang pernah menggantikan posisimu.
Satu-satunya hal yang membuatku bahagia adalah kenangan. Hal yang membuatku tenang adalah kenangan.
Waktu terus berjalan seiring dengan kenangan dan bayanganmu.
Doa dan kasih sayangku selalu mengiringimu walaupun aku tau kamu sama sekali tak pernah mengharapkan itu.
Tapi, aku tak pernah membenci sosokmu. Karena semakin aku berusaha membencimu semakin aku terikat rasa denganmu.
Kini kita berbeda jalan dan dipisahkan oleh waktu.
Aku dan kamu kita hanya bersatu pada kenangan....
Selebihnya kita hanya orang yang tak saling mengenal.
Ketika kamu tersadar di kemudian hari, carilah aku dimanapun aku berada. Karena sesungguhnya masih ada rasa yang tersimpan jauh dihatiku yang paling dalam.
Ketika kamu menyadarinya, ketika kamu menyesal maka ketika itu juga Tuhan berencana bahwa kita tidak harus berpisah.
Aku masih menunggu sosokmu disini, kembali dan membawa cahaya yang hilang.
" Selamat malam, selamat tidur. Aku sayang kamu " - B.12
" Inget. Aku sayang kamu lebih dari orang yang pernah sayang sama kamu " - B.12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar