Hey. Namaku Ira.
Aku akan membagikan kisahku kepada kalian semua.
Dulu hidupku begitu sempurna karena aku mempunyai hubungan yang stabil. Bahagia banyak aku rasakan, kesedihan ku rasakan namun tak dengan mudah aku lewati bersama seseorang yang setia menemaniku di kala suka dan duka.
Namun, disebuah waktu kami memutuskan untuk berpisah. Karena aku merasa dia bukan kamu yang dulu. Lelaki itu bernama Erik.
Erik adalah lelaki yang aku kenal 1thn yang lalu. Dia laki-laki yang tidak ganteng tidak cakep tidak tinggi tidak kayak menurutku dia seorang lelaki yang sempurna, iya dia sempurna karena cintanya kepadaku.
Erik dan aku berpacaran selama 1,5thn. Hubungan kami penuh liku-liku. Namun semenjak Erik mengenal sebuah komunitas dia berubah.
Aku tak pernah melarangnya untuk berkumpul dengan temannya ataupun sejenak melakukan rutinitasnya dengan refeshing.
Namun dibulan-bulan terakhir hubungan kita dia berubah 180derajat, dia mengabaikanku dia tidak mengabariku dia tidak seperti pacar yang aku kenal.
Lalu, aku sibuk dengan acaraku. Acara tahunan yang selalu diadakan di SMAku. Dan pada saat itu juga dia sibuk dengan teman-temannya. Seharian dia tanpa kabar, aku gelisah sedih dan wajar aku marah padanya. Akhirnya kami bertengkar dan pertengkaran kami membawa kami pada sebuah akhir. Akhir hubungan kami. Dengan gampang sekali Erik menerima keputusanku yang memutuskan untuk berpisah dengannya.
Pagi itu aku melakukan rutinitasku seperti biasa. Tapi, ada yang berbeda tak ada lagi hp yang berbunyi tanda pesan masuk dan kata-kata " Goodmorning sayang. Have a nice day " serta tidak ada suara lelaki yang baru bangun menelfonku.
Hari demi hari ku lewati tanpa dia disampingku, aku menahan rasa sakit yang aku bawa sendiri tanpa seseorang yang peduli dengan keadaanku. Setelah aku memutuskannya aku lost contact dengan Erik. Entahlah, aku merasa hidupnya bahagia tanpaku.
Aku kembali menata hati dan kehidupanku dari awal tanpa Erik disampingku.
Semua berubah seketika, rumahku juga rasanya berubah dengan suasana baru. Suasana yang tak pernah ku rasa selama 1,5th bersama Erik.
Sebenarnya aku tak ingin memutuskan hubunganku dengan Erik, pada saat itu aku emosi sesaat dan aku merasa lelah dengan perubahan yang terjadi padanya.
Aku merasa kehilangan. Aku merasa sebagian jiwa ragaku hilang.
Namun, sahabatku tak membiarkan aku jatuh sendiri mereka menyemangatiku dengan apa yang mereka punya.
Mereka mengisi hari-hariku kembali, mencoba menggantikan semua yang telah hilang.
Tanpa terasa waktu berjalan sangat cepat hingga pada akhirnya aku tak lagi memikirkan Erik yang telah pergi.
Tuhan mempertemukanku dengan seorang lelaki bernama Danny.
Aku merasa nyaman dengan apa yang Danny lakukan untukku, tapi rasa takutku akan Danny tak seperti Erik sangat besar. Aku takut dia tak akan melakukan apa yang Erik lakukan. Dan dia tak akan benar-benar seperti Erik.
Iya, aku tau mereka berbeda. Danny lebih memperlihatkan rasa sayangnya ke aku walaupun dia sibuk menjadi bagian dr sekolah kami. Danny membuatku kembali belajar apa itu cinta dan kasih sayang. Namun, hubunganku dengan Danny tak bertahan lama. Kami putus karena ternyata Danny merasa aku masih memiliki rasa sayang kepada Erik tapi Danny juga menyimpan rasa sayang kepada temanku Kirana. Dan lagi-lagi aku terjatuh, belum sembuh rasa sakitku akan kehilangan Erik ternyata aku harus menerima kenyataan aku juga harus kehilangan Danny.
Semenjak itu aku takut untuk percaya,sayang dan memulai cinya kepada orang lain. Iya, aku takut jatuh dan dikecewakan kembali.
Dan aku kembali ke kehidupanku yang diam-diam masih memerhatikan kehidupan Erik.
Aku sering bercerita kepada sahabat Erik, dia adalah Gabriel.
Gabriel kaget mengetahui ternyata aku masih menyimpan rasa kepada Erik. Gabriel banyak memberiku kata-kata dan ia selalu bercerita tentang Erik. Ternyata benar, selama aku meninggalkan Erik dia bahagia dengan kehidupan barunya. Dari situ aku mulai tersadar bahwa aku harus bisa seperti dia.
Aku masih mengingat hari ulang tahun Erik sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk membuat sesuatu untuknya. Gabriel dengan senang hati membantuku. Dia memoduskan dirinya ke Erik untuk membantuku. Banyak sekali hal yang Gabriel lakukan untukku, dia adalah sahabat Erik dan sahabatku yang paling baik.
Aku masih inget sesuatu yang Erik pernah beritahukan kepadamu. Pada akhirnya aku memberikan Erik sebuah jaket. Jaket yang mungkin sangat cocok untuk ia kenakan. Seandainya aku bisa melihatnya mengenakan jaket itu tapi itu mustahil sama sekali.
Namun hal yang ku duga terjadi, Erik mengetahui bahwa aku akan memberikan ia kado. Dia menolaknya melalui sahabatku Tina. Lalu Erik mengirimkan pesan ke Gabriel dan ia memarahi Gabriel. Aku tak mengerti apa yang sebenarnya ia pikirkan.
Hatiku semakin menangis melihat dia yang sekarang. Berbeda sekali dengan Erik yang aku kenal dulu. Dan ternyata dugaaniu selama ini benar, Gabriel merasa Erik juga berubah. Berubah semakin tidak karuan bukan Erik sahabatnya.
Seribu alasan berputar dikepalaku, apa yang terjadi? Kemana dia yang aku kenal dulu? Siapa yang merubahnya?
Dan alasan itu sampai sekarang tak pernah ada jawabannyaz
Aku sedih karena orang yang paling aku sayang berubah.
Berbagai kata aku keluarkan kepada Gabriel. Ia begitu bingung melihat aku yang semakin rapuh.
Gabriel kasihan melihatku seperti ini, ia memberitahuku bahwa Erik yang sekarang bukan Erik milikmu yang dulu dia yang sekarang adalah monster.
Pada akhirnya kado yang akan berikan kepada Erik hanya ku simpan. Menyimpannya sambil membayangkan suatu saat aku akan melihatnya memakai jaket itu.
Harapan terakhirku melihat senyum dan membahagiakannya disaat ulang tahunnya gagal.
Doaku tak pernah putus selalu ada namanya dan selalu ada harapanku agar aku bisa kembali seperti dulu dengannya.
Kini semua berubah total.
Aku cuma bisa mengenang perjalanan cintaku dan beribu kenangan yang terjadi saat aku bersama Erik yang aku kenal.
Seandainya Erik tahu dan sadar, aku masih menunggu dan mendoakan semua yang terbaik untuknya. Karena sejujurnya rasa sayang ini yang membuat aku bertahan pada kondisi seperti ini.
Walaupun tanpa Erik disampingku, aku sadar bahwa suatu saat nanti ada seseorang yang lebih baik drpd dia. Dia bagian dr masa lalu dan dia tak akan pernah kembali kecuali dia jodoku. Aku tahu bahwa Tuhan sudah menyiapkan banyak hadiah indah untukku.
Untuk kalian semua, move on itu tidak harus membuang semua kenangan. Kita cukup menyadari semuanya telah berubah dan tidak baik terus jatuh dalam kesedihan.
Jalanin hidup ini karena Tuhan sudah mengaturnya menjadi lebih Indah.
Putus bukanlah akhir dari segalanya, tapi merupakan awal dari segalanya.
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Memulai dengan senyum ditengahi oleh tangis dan harus diakhiri dengan senyum juga.
Life must go on with or without him!
Dont be afraid. God always beside you guys
Tidak ada komentar:
Posting Komentar